Pages

7 Jan 2013

Muhasabah diri

Hari ini aku banyak introspeksi diriku sendiri, tentang apa yang telah kulakukan, tentang apa yang sedang kulakukan dan tentang apa yang akan kulakukan nantinya..

Hari ini aku merasa ingin kembali ke bangku kuliah. Aku rindu begadang mengerjakan tugas sampai dini hari seperti ini dengan kertas-kertas yang berserakan di ruang TV. Aku rindu diingatkan ibu untuk istirahat ketika jam 12 lebih. Aku rindu copy paste dari jurnal untuk dijadikan paper. Aku rindu disms dosen untuk mampir ke ruangannya sebelum masuk kelas. Aku rindu diingatkan dosen untuk menunggu ujian mata kuliah wajib fisiologi tumbuhan, limnologi, ekologi. Aku rindu ditelfon dosen untuk memastikan dimana aku berada. Aku rindu dosen yang selalu membimbingku olimpiade. Aku rindu diperintah mengerjakan soal pilihan ganda dengan soal yang sulit sulit. Aku rindu dosen yang bertanya berapa skor yang kamu peroleh. Aku rindu dosen yang menjelaskan jawaban kami yang salah ketika mengerjakan soal. Aku rindu ditemani beliau-beliau ketika harus dikirim ke luar kota. Aku rindu dosen yang selalu memberiku semangat dan mendoakanku agar selalu berhasil. Aku rindu dosen yang mengatakan tidak masalah kamu kalah, saya tahu seberapa besar usaha kamu, dan saya tahu itu. Aku rindu makan bersama teman-temanku di kantin mipa, pertanian, kantin bem, SS dsb. Aku rindu dengan temanku yang selalu membonceng aku ketika makan di luar, mengantarkannya ke fotokopian, ke atm, ke kos dan dia juga selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Aku rindu tertawa terbahak-bahak karena melihat teman yang melakukan kekonyolan. Aku rindu mereka yang memarahiku ketika ku salah. Aku rindu mereka yang kadang menangis karena makhluk adam. Aku rindu rapat di sekre hingga tengah malam. Aku rindu rapat-rapat organisasi. Aku rindu saat kami mengadakan olimpiade, semnas, up grading, camping, kumpul KS, greenpark, menjadi kakak pembimbing, dan mubes. Aku rindu saat teman temanku datang pagi untuk mencarikanku kursi ujian karena mereka tahu rumahku jauh. Aku rindu belajar bersama mereka di depan ruang ujian. Aku rindu menyerobot catatan catatan sahabat-sahabatku. Aku rindu laboratoriumku. Aku rindu ngelab memakai jas lab berwarna putih, hijau dan biru muda. Aku rindu teman teman yang menanyaiku apakah aku lembur atau tidak hari itu. Aku rindu dilab malam malam hanya berdua dan mendapat pengalaman yang tidak mengenakkan dengan makhluk tak kasat mata saat itu. Aku rindu ngedumel sendirian karena hasil labnya jelek. Aku rindu koordinasi asisten di laboratorium 1. Aku rindu makan bareng bersama asisten lainnya sebelum atau sesudah praktikum. Aku rindu jajan sembarangan sama teman teman di depan ISI. Aku rindu menegur praktikanku yang menyeleweng dari aturan yang ada. Aku rindu memarahi mereka yang selalu bercerita sendiri ketika diterangkan di depan. Aku rindu mereka yang mengatakan bahwa aku galak dan aku hanya menjawab silahkan dibedakan antara galak dan tegas ketika mereka memprotesku dengan raut wajah sambil tersenyum. 

Aku rindu berjingkrak jingkrak ketika mendapat beasiswa atau mendapat nilai bagus. Aku rindu kecewa ketika hasil kerjaku tidak memuaskan. Aku rindu bermalam di kos teman temanku karena hujan yang takkunjung reda ataupun ada tugas kelompok. Aku rindu mencari jurnal di perpustakaan mipa. Aku rindu membaca baca skripsi kakak tingkat. Aku rindu mencari skripsi yang relevan di pertanian. Aku rindu meminjam buku di perpus pusat. Aku rindu berfoto-foto di kampusku ketika musim gugur bunga angsana yang berwarna kuning. Aku rindu menunggu teman-temanku untuk makan bersama. Aku rindu pergi dengan mereka ke jogja, semarang, jatim, dsb. Aku rindu membeli eskrim dan french fries di KFC bersama mereka. Aku rindu setiap di stasiun tugu kami pasti membeli burger. Aku rindu belanja bersama mereka membeli sepatu, tas, sendal, baju, clana dsb. Aku rindu muter muter di solo bersama sahabat sahabatku. Aku rindu mereka yang selalu melarangku pulang ke rumah ketika kemalaman. Aku rindu mereka yang meminjamkan bajunya ketika aku tak membawa baju ganti. Aku rindu mereka yang selalu membukakan pintu untukku semalam apapun aku pulang selepas acara UKM dari kampus. Aku rindu rapat evaluasi UKM sampai hampir jam 12. Aku rindu rapat inagurasi antar UKM. Aku rindu expo UNS. Aku rindu marchingbandku dengan segala event dan pentasnya. Aku rindu rapat KS melingkar di taman MIPA. Aku rindu sahabat sahabatku. Aku rindu malam malam mencari makanan lagi bersama mereka untuk dibawa ke kos. Aku rindu bermain uno dengan wajah yang penuh coretan bedak.

Aku fikir 4 tahun itu lama, ternyata 4 tahun itu singkat. Hari ini sebulan lebih 1 hari aku wisuda. 4 kali panggilan kerja dengan sistematika 2 pekerjaan tidak terlalu tertarik dan 2 pekerjaan lainnya masih berstatus menunggu tindak lanjut. Sekarang mulai fokus memikirkan pekerjaan yang nantinya akan menghidupiku kelak. Ada keinginan untuk melanjutkan S2 tapi aku fikir akan lebih baik jika kulanjutkan studiku memakai jerih payahku sendiri. Kalaupun ingin go abroad, aku fikir ini waktu yang tepat untuk mempersiapkan semuanya sembari bekerja. Buatku tidak masalah aku melanjutkan di luar atau dalam negeri karena pada dasarnya ilmu yang diajarkan itu sama. Mungkin untuk menjadi apa yang kita inginkan harus dimulai dari yang kecil kecil dulu. Sebisa mungkin aku akan maksimal menjalani pekerjaanku kelak. Minimal harus menghidupi diri sendiri dulu. Akan tetapi aku tidak boleh hanya fokus masalah pekerjaan, yang paling penting adalah agama harus benar-benar dijaga. Sholat harus tertib ontime, ngaji sehabis magrib, amalan amalan sunnah (puasa, tahajjud, dhuha) dan sedekah tidak boleh dilupakan. Bersyukur kepada illahi juga takkalah pentingnya. Sudahkah kita bersyukur atas apa yang kita terima selama ini???... Pola fikir saya berubah, dunia tidak hanya untuk mencari kesuksesan dan kesenangan belaka. Yang benar benar harus dioptimalkan ialah hubungan vertikal dengan illahi. Sekarang, mulai difikirkan untuk rencana-rencana ke depannya dalam jangka waktu panjang maupun pendek. Oia, masalah jodoh juga harus difikirkan. Memang benar jodoh itu di tangan Tuhan. Tapi jika kamu hanya bertopang dagu dan memangku tangan, mungkin dia akan datang dengan cara yang sulit. Ikhtiar masalah jodoh itu diperkenankan asal tidak berlebihan. Jodoh kamu itu cermin dari dirimu sendiri. Ketika kamu menginginkan yang sempurna, maka lihatlah dirimu sendiri, apakah dirimu pantas untuk mendapatkannya. Perbaiki dirimu, maka insyaallah jodohmu juga sedang memperbaiki diri. Jagalah hatimu, insyaallah jodohmu juga akan selalu menjaga hati. Yang jelas mampu meng-appreciate, menjaga dan berdedikasi tinggi. Wallahualam.

Semakin besar niat dan harapan, maka akan terasa mudah karena sesungguhnya :
“Yuridullohu bikumul yusro, Allah menghendaki kepadamu dengan kemudahan dan Allah tidak ingin mempersulitmu”. 

Ya Rabbul Izzati, tuntun selalu hambamu ini agar selalu berada di jalan-Mu, menjadi wanita sholehah sesuai doa kedua orang tuaku. Aamiin..

#Dini hari, hujan, 07/01/12 pukul 02:26
Semoga hari ini berkah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar